Rabu, Agustus 05, 2009

Edisi Agustus 2009

Senapelan Jadi Kawasan Melayu
Laporan ERWAN SANI, Pekanbaru
erwansani@riaupos.com


Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru didesak Lembaga Adat Melayu Riau (LAMR) Pekanbaru untuk membuat Peraturan Daerah (Perda) tentang kawasan Senapelan sebagai kawasan budaya Melayu. Selain itu kawasan Senapelan itu dituntut agar dimasukkan dalam RTRW yang sedang dibahas Pemko Pekanbaru saat ini.



Selain meminta pembuatan Perda tersebut, beberapa rekomendasi dari Musda II LAMR Pekanbaru tahun 2009 juga meminta agar Datuk Badar Setia Amanah Drs H Herman Abdullah MM, agar mengembangkan nilai-nilai budaya dan melindungi dari pengaruh budaya asing yang tidak sesuai dengan budaya Melayu dan syariat Islam.

‘’Kita berharap Perda tentang kawasan itu disegerakan untuk dibuat Pemko dalam waktu dekat,’’ ucap Ketua LAMR Pekanbaru, H Nasrun Effendi didampingi seluruh pengurus LAMR kepada wali kota, Selasa (4/8) di ruang rapat wali kota.

Bukan hal itu saja yang diminta LAMR Pekanbaru, namun beberapa hal lainnya seperti meminta agar Pemko membuat Perda tentang sarana hiburan yang berbasiskan budaya Melayu yang mengharamkan judi, prostitusi, minuman keras dan Narkoba.

Dan yang lebih menarik, dalam rekomendasi pihak LAMR Pekanbaru juga memberikan saran agar Pemko mempertahankan kebijakan berpakaian Melayu kepada setiap siswa dan komponen masyarakat yang dilaksanakan setiap Jumat. Dan terpenting lagi pihak LAMR Pekanbaru agar memperhatikan pembangunan gedung LAMR Pekanbaru sampai sekarang belum selesai.

Menyikapi beberapa hal yang disampaikan pengurus LAMR Pekanbaru itu, dengan tegas Herman Abdullah mengatakan, bahwa sebagai pembawa amanah masyarakat Pekanbaru. Dirinya sudah berkomitmen mengembangkan budaya Melayu Pekanbaru. Sebab sampai sekarang dirinya tetap komit dengan pengembangan budaya seperti, petang megang, berpakaian Melayu baik di sekolah, instansi pemerintahan dan BUMD milik Pemko Pekanbaru. ‘’Ke depan berpakaian Melayu ini juga kita minta dilakukan pihak perbankan konvensional yang ada di Pekanbaru,’’ harapnya.

Selain itu dirinya tetap komit dengan pengembangan budaya seperti lampu colok dan juga pengembangan khas budaya Melayu seperti songket dan makanan khas Melayu. Begitu juga dengan bangunan juga dikedepankan khas Melayu. ‘’Walaupun sampai sekarang masih di depannya saja,’’ aku wali kota.

Kemudian berkaitan dengan dengan Perda kawasan Senapelan sebagai kawasan budaya Melayu, itu sangat didukungnya. ‘’Saya mendukung apa yang diinginkan LAMR Pekanbaru terhadap Perda itu,’’ ucapnya.(hen)

0 komentar:

Posting Komentar

 
Kubah Senapelan © 2008 Design Template by Muhammad Thohiran