Minggu, Juli 26, 2009

Edisi Juni 2009

LAM Perjuangkan Perda Kemelayuan



PEKANBARU (RP) - Kota Pekanbaru didominasi oleh suku Melayu, namun sayangnya hingga kini kemelayuan itu sedikit luntur. Mulai dari bentuk arsitektur bangunan hingga adat dan kesopanan. Mungkin hanya dengan adanya aturan melalui Peraturan Daerah (Perda) semua itu akan berjalan lancar. Itu yang menjadi prioritas perjuangan Lembaga Adat Melayu (LAM) Pekanbaru.


Hal ini diungkapkan Ketua LAM Pekanbaru, Ir H Nasrun Effendi MT kepada Riau Pos, Ahad (21/6) di sela pengukuhan pengurus LAM Pekanbaru periode 2009-2014 di Gedung Balai Adat Melayu Riau.

‘’Kita akan perjuangkan dalam rangka penjagaan adat dan tradisi Melayu hingga terbentuknya Perda tentang itu. Itu yang harus kita prioritaskan. Selain itu juga mengajarkan adat Melayu kepada generasi muda yang ada di Pekanbaru,’’ jelasnya.

Menurutnya, salah satu yang sangat perlu dijaga adalah arsitektur bangunan yang ditinggalkan ciri kemelayuannya. Bukan hanya itu, bangunan-bangunan tua yang memang bercirikan Melayu sudah mulai hilang di Pekanbaru ini. Namun, beberapa bulan belakangan ini, Nasrun mengaku Pemko mulai memperhatikan sejarah Melayu yang ada di Pekanbaru.

‘’Ironis melihat Kota Bertuah tak lagi punya bangunan bercirikan Melayu. Namun, kita berikan apresiasi kepada Pemko juga yang sudah mulai memperhatikan hal ini,’’ ujarnya.

Terkait hal tersebut, Wali Kota Pekanbaru, H Herman Abdullah MM yang juga hadir bersama istrinya sangat mendukung program LAM tersebut. Sebagi bukti, Wali Kota yang bergelar Datok Bandar Setia Amanah ini sudah meminta Dinas Pendidikan untuk memasukkan bahasa Melayu sebagai muatan lokal dalam proses pembelajaran. Hanya saja itu belum berjalan dengan baik.

Tentang bangunan yang bercirikan Melayu, memang diakuinya masih kurang mendapatkan perhatian. Ke depan Wali Kota berjanji akan berusaha memenuhi dan menjaga adat istiadat Melayu itu baik dari infrastruktur maupun kehidupan sehari-hari.

‘’Saya sangat mendukung hal itu, semua yang bercirikan Melayu memang identik dengan Kota Pekabaru ini. Yang jelas dalam waktu dekat semua akan kita usahakan,’’ jelasnya.

Namun, Wali Kota juga meminta kepada masyarakat jangan mengecilkan makna Melayu. Menurutnya Melayu itu sangat global, mulai dari Sumatera hingga Irian merupakan kemelayuan. Jadi semua warga Pekanbaru itu adalah Melayu dan memiliki tanggungjawab yang sama menjaga adat istiadat Melayu.(cr2/mng)

0 komentar:

Posting Komentar

 
Kubah Senapelan © 2008 Design Template by Muhammad Thohiran