Rabu, Oktober 22, 2008

Edisi April 2008

Hubungan Harem dengan Ragi



Pada abad ke-16, Muhammad Syafei bergelar Tumenggung Aria Dipa Wiracula dari Kesultanan Cirebon selalu dikaitkan dengan kepopuleran Sultan Turki, yaitu yang hubungan dengan kebiasaannya mengumpulkan perempuan di harem-nya. Tokoh dari Kesultanan Cirebon, yang bernama Tionghoa, Tan Sam Cai ini, secara de facto menduduki kursi kesultanan ke-2 karena yang berhak atasnya masih sangat muda.


Kata harem berasal dari bahasa Arab, harim, yang artinya tak lebih sebagai ‘ruang dalam rumah diperuntukkan bagi perempuan’. Tetapi, di Turki, harem merupakan puri khusus yang dibuat oleh sultan untuk menempatkan perempuan-perempuan cantik sebagai objek rekreasi.

Sementara kata ragi berasal dari bahasa Turki, raky, yaitu minuman keras yang dibuat dari anggur, jagung, dan ceri. Dalam bahasa Indonesia, ragi pun diartikan sebagai bahan untuk membuat roti, tape, dan minuman keras.

Tapi makna yang terkandung dalam bahasa Sansekerta, ragi berarti ‘nafsu berahi’. Disebabkan Tan Sam Cai ini selalu meniru kebiasaan Sultan Turki yang selalu berpesta pora dengan gadis-gadis cantik, maka Tan Sam Cai pun membangun sebuah puri dengan nama Puri Sunya Ragi di Cirebon.

Tan Sam Cai pun akhirnya mati oleh racun di harem-nya, Puri Sunya Ragi tersebut.



Disarikan dari Buku
“9 dari 10 Kata bahasa Indonesia adalah Asing”,
Alif Danya Munsyi, 2005.


0 komentar:

Posting Komentar

 
Kubah Senapelan © 2008 Design Template by Muhammad Thohiran